Museum Jenderal Besar Dr. A.H Nasution (Pak Nas) berlokasi di Jalan Teuku Umar Nomor 40 Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Semula rumah ini merupakan kediaman pak Nas yang sudah ditempatinya sejak menjabat sebagai KSAD pada tahun 1949, hingga wafatnya pada tanggal 6 September 2000.
Kini, museum tersebut telah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 3 Desember 2008 kemarin. Bertepatan dengan hari kelahiran beliau 3 Desember 1918.
Di kediamannya inilah, 43 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Oktober 1965. Telah terjadi peristiwa dramatis dimana PKI dengan G 30-Snya berupaya menculik dan membunuh pak Nas yang saat itu menjabat sebagai Menko Hankam atau KASAD.
Namun, beliau berhasil menyelamatkan diri dan luput dari pembunuhan berencana tersebut. Tetapi, Ade Irma Suryani Nasution yang merupakan putri keduanya beserta ajudannya Lettu Czi Piere Tendean gugur dalam peristiwa tersebut.
Di museum ini terdapat benda-benda peninggalan pak Nas yang tergolong memiliki nilai-nilai dan historis yang tinggi. Sehingga perlu dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus bangsa.
Diantaranya, ruang tamu, meja kerja yang selalu digunakannya sebelum meninggal,ruang kuning yang merupakan ruangan kesayangannya untuk menerima tamu VIP, ruang senjata berisikan senjata-senjata koleksinya, sampai ruang kamar tidurnya yang menjadi saksi bisu kejadian 43 tahun lalu.
Berbagai seragam, piagam-piagam penghargaan baik dari dalam dan luar negeri dapat ditemui di museum ini. Juga barang-barang kesayangan Ade Irma, yaitu sebuah seragam Kowad mini, sepasang sepatu, tas kulit kecil, tempat air minum plastik dan boneka, serta baju yang digunakan Ade Irma saat tragedi, terlihat masih terawat baik.
Juga terdapat diorama maupun relief yang menceritakan sejarah perjalanan hidup seorang Jenderal Besar Abdul Harris Nasution.
Museum terbuka untuk umum, yang dibuka setiap hari Senin sampai hari Jumat mulai pukul 08.00 sampai pukul 14.00 WIB. Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu, dibuka atas koordinasi terlebih dahulu.
MUSEUM AH NASUTION : SEJARAH KEKEJAMAN PKI
Museum Jenderal Besar Dr. A.H Nasution (Pak Nas) berlokasi di Jalan Teuku Umar Nomor 40 Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Semula rumah ini merupakan kediaman pak Nas yang sudah ditempatinya sejak menjabat sebagai KSAD pada tahun 1949, hingga wafatnya pada tanggal 6 September 2000.
Kini, museum tersebut telah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 3 Desember 2008 kemarin. Bertepatan dengan hari kelahiran beliau 3 Desember 1918.
Di kediamannya inilah, 43 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Oktober 1965. Telah terjadi peristiwa dramatis dimana PKI dengan G 30-Snya berupaya menculik dan membunuh pak Nas yang saat itu menjabat sebagai Menko Hankam atau KASAD.
Namun, beliau berhasil menyelamatkan diri dan luput dari pembunuhan berencana tersebut. Tetapi, Ade Irma Suryani Nasution yang merupakan putri keduanya beserta ajudannya Lettu Czi Piere Tendean gugur dalam peristiwa tersebut.
Di museum ini terdapat benda-benda peninggalan pak Nas yang tergolong memiliki nilai-nilai dan historis yang tinggi. Sehingga perlu dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus bangsa.
Diantaranya, ruang tamu, meja kerja yang selalu digunakannya sebelum meninggal,ruang kuning yang merupakan ruangan kesayangannya untuk menerima tamu VIP, ruang senjata berisikan senjata-senjata koleksinya, sampai ruang kamar tidurnya yang menjadi saksi bisu kejadian 43 tahun lalu.
Berbagai seragam, piagam-piagam penghargaan baik dari dalam dan luar negeri dapat ditemui di museum ini. Juga barang-barang kesayangan Ade Irma, yaitu sebuah seragam Kowad mini, sepasang sepatu, tas kulit kecil, tempat air minum plastik dan boneka, serta baju yang digunakan Ade Irma saat tragedi, terlihat masih terawat baik.
Juga terdapat diorama maupun relief yang menceritakan sejarah perjalanan hidup seorang Jenderal Besar Abdul Harris Nasution.
Museum terbuka untuk umum, yang dibuka setiap hari Senin sampai hari Jumat mulai pukul 08.00 sampai pukul 14.00 WIB. Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu, dibuka atas koordinasi terlebih dahulu.
Semula rumah ini merupakan kediaman pak Nas yang sudah ditempatinya sejak menjabat sebagai KSAD pada tahun 1949, hingga wafatnya pada tanggal 6 September 2000.
Kini, museum tersebut telah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 3 Desember 2008 kemarin. Bertepatan dengan hari kelahiran beliau 3 Desember 1918.
Di kediamannya inilah, 43 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Oktober 1965. Telah terjadi peristiwa dramatis dimana PKI dengan G 30-Snya berupaya menculik dan membunuh pak Nas yang saat itu menjabat sebagai Menko Hankam atau KASAD.
Namun, beliau berhasil menyelamatkan diri dan luput dari pembunuhan berencana tersebut. Tetapi, Ade Irma Suryani Nasution yang merupakan putri keduanya beserta ajudannya Lettu Czi Piere Tendean gugur dalam peristiwa tersebut.
Di museum ini terdapat benda-benda peninggalan pak Nas yang tergolong memiliki nilai-nilai dan historis yang tinggi. Sehingga perlu dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus bangsa.
Diantaranya, ruang tamu, meja kerja yang selalu digunakannya sebelum meninggal,ruang kuning yang merupakan ruangan kesayangannya untuk menerima tamu VIP, ruang senjata berisikan senjata-senjata koleksinya, sampai ruang kamar tidurnya yang menjadi saksi bisu kejadian 43 tahun lalu.
Berbagai seragam, piagam-piagam penghargaan baik dari dalam dan luar negeri dapat ditemui di museum ini. Juga barang-barang kesayangan Ade Irma, yaitu sebuah seragam Kowad mini, sepasang sepatu, tas kulit kecil, tempat air minum plastik dan boneka, serta baju yang digunakan Ade Irma saat tragedi, terlihat masih terawat baik.
Juga terdapat diorama maupun relief yang menceritakan sejarah perjalanan hidup seorang Jenderal Besar Abdul Harris Nasution.
Museum terbuka untuk umum, yang dibuka setiap hari Senin sampai hari Jumat mulai pukul 08.00 sampai pukul 14.00 WIB. Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu, dibuka atas koordinasi terlebih dahulu.
Diposting oleh
BIG HISTORY OF THE WORLD
Label:
NATIONAL HISTORY
1 komentar:
- Anonim mengatakan...
-
Rumah kediaman alm Jend. A. Yani, yg lebih dahulu dijadikan Museum dan beralamat yg berbeda dgn Museum AH Nasiotion apa hubungannya?
- 24 Desember 2011 pukul 06.01
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Rumah kediaman alm Jend. A. Yani, yg lebih dahulu dijadikan Museum dan beralamat yg berbeda dgn Museum AH Nasiotion apa hubungannya?
Posting Komentar