Pistole Parabellum 1908 atau Parabellum-Pistole (Pistol Parabellum), yang lebih dikenal sebagai Luger, adalah pistol semi-otomatis yang mempunyai kemampuan hentakan kuat dan dapat dikunci, yang menjadi salah satu ikon pistol modern. Desainnya dipatenkan oleh Georg J. Luger tahun 1898 dan diproduksi oleh perusahaan pembuat senjata Jerman Deutsche Waffen und Munitionsfabriken (DWM) dari sejak tahun 1900. Jenisnya sendiri merupakan evolusi dari pistol C-93 buatan Hugo Borchardt tahun 1893.
Luger menjadi populer setelah digunakan oleh Jerman dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Meskipun pertamanya diperkenalkan dengan Parabellum 7,65x22mm, tapi versi pengembangan dari kartridgenyalah yang lebih dikenal, Parabellum 9x19mm (atau Luger 9mm).
Luger menggunakan sistem engkol bersendi untuk mengunci, yang berbeda dengan pistol semi-otomatis lainnya yang lebih memilih sistem geser. Setelah satu rentetan ditembakkan, maka laras dan komponen tuasnya (dua-duanya terkunci di tahap ini) membalik ke belakang karena sentakan. Setelah bergeser satu setengah inci (13mm) ke belakang, si tuas menghantam semacam bubungan yang dibuat menyatu dengan framenya, sehingga menyebabkan plat engselnya menggantung, melepaskan tuas laras dari kuncinya. Dalam tahap ini si laras berhenti berbalik (tekanannya pada frame), tapi komponen engselnya tetap bergerak (menekuk joint kopling), menarik keluar isi dari kotak peluru yang terpasang pada pistol. Seketika kunci dan tuasnya bergerak ke depan (dengan menggunakan tenaga per), yang menekan isi peluru dari magasinnya dan memasang pada biliknya. Serangkaian proses ini terjadi dalam hitungan detik!
Mekanismenya bekerja lebih baik bila menggunakan cartridge bertekanan tinggi, sedangkan yang tekanannya rendah malah dapat membuat pistol tak berfungsi karena tak membawa sentakan yang cukup kuat untuk membuat aksi pemasangan berjalan dengan lancar. Hasilnya biasanya adalah macetnya sang pistol tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam Perang Dunia Pertama, ketika dirasa betul bahwa senapan mesin sangat berguna dalam pertempuran parit, maka eksperimen-eksperimen dilakukan untuk merubah beberapa tipe pistol menjadi pistol mesin (Reihenfeuerspistolen, atau pistol yang menembak secara berkelanjutan, row-fire pistol). Salah satu di antaranya ya pistol Luger ini (biasa disebut secara resmi oleh Angkatan Bersenjata Jerman sebagai Pistole 08). Tapi tidak seperti jenis Mauser C96 yang ikut dikonversi dalam jumlah massal menjadi Reihenfeuerspistolen, maka Luger ini mempunyai kecepatan tembak yang tinggi dengan jenis full-automatic-nya.
Pistol Luger terkenal dengan mutunya yang sangat tinggi, sehingga mempunyai masa tugas yang panjang. William “Bill” Ruger mengagumi pegangan tangannya yang bersudut 55 derajat, dan menjiplaknya untuk pistol 22 LR yang dibuatnya.
P.08 merupakan senjata tambahan yang biasa kita lihat terpasang pada sarungnya yang berada di bagian samping perwira Jerman. Meskipun dipakai dalam dua Perang Dunia, tapi secara perlahan-lahan penggunaannya mulai digantikan dengan Walther P38, dimulai dari tahun 1938. pada tahun 1930 sendiri Mauser mengambil alih pembuatan P.08, sampai dengan tahun 1943.
Anehnya, Angkatan Darat Jerman bukanlah pihak Jerman pertama yang menggunakan pistol luar biasa ini, melainkan kompatriotnya di laut, Reichsmarine, yang mulai memakai jasa Luger dari tahun 1904 (sedangkan empat tahun sesudahnya). Pistol jenis Parabellum 9x19mm ini menggantikan Reichsrevolver yang digunakan sebelumnya. Lange Pistole 08 atau Artillery Luger mempunyai laras yang lebih panjang, dan kadangkala diperlengkapi dengan magasin yang berisi 32 peluru (Trommelmagazin 08).
Kacaunya lagi, bahkan Angkatan Laut Jerman pun bukan pihak pertama di dunia yang menggunakan pistol ini secara massal, melainkan Angkatan Darat Swiss! Mereka telah mengevaluasi kegunaan pistol Luger 7.65mm (.30 Luger di Amerika Utara) ini jauh-jauh hari, dan mulai menggunakannya di tahun 1900, dengan memakai nama Ordonnanzpistole 00 atau OP00.
Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang tertarik pula akan pistol baru yang revolusioner ini. Sebelumnya, dari sejak akhir 1800-an mereka telah mempelajari dengan intensif pistol Colt M1900, Steyr Mannlicher M1894 dan beberapa jenis pistol Mauser. Tahun 1900 Amerika membeli 1000 buah pistol Luger 7.65mm untuk keperluan latihan di lapangan. Di kemudian hari, pistol-pistol ini menjadi contoh untuk jenis baru 9mm yang lebih kuat. Pengalaman di lapangan dengan kaliber 38 di Filipina dan juga serangkaian tes balistik membuktikan bahwa bahkan diperlukan ukuran yang lebih besar lagi.
Pada tahun 1906 dan 1907, Angkatan Darat Amerika Serikat mengadakan percobaan untuk jenis semi-otomatis berkaliber besar. DWM menyediakan dua buah contoh 45 ACP sebagai bahannya. Setelah tes-tes awal, DWM, Savage, dan Colt diminta untuk menyediakan sampel lebih banyak sebagai bahan evaluasi. Tak dinyana, DWM kemudian mengundurkan diri dengan alasan yang masih menjadi bahan perdebatan, meskipun Angkatan Darat Amerika tetap tidak terpengaruh dan mengorder 200 buah pistol tambahan sebagai bahan eksperimennya.
Saat ini, meskipun dikatakan sebagai “barang antik” dan ketinggalan zaman, Luger tetap diburu oleh para kolektor karena alasan desainnya yang khas, akurasinya, dan hubungannya yang bersejarah dengan Nazi dan Kekaisaran Jerman. Produksi terbatas dari P.08 dimulai kembali oleh Mauser di tahun 1999 sebagai perayaan hari jadi pistol ini. Baru-baru ini, Krieghoff mengumumkan kelanjutan pembuatan model Parabellum 08 dengan produksi awal sebanyak 200 buah dan dihargai sebesar 15.950 dolar.
Wajar saja harganya bisa sebesar itu, karena di zaman perang tidak hanya pihak Jerman yang menghargai pistol ini begitu tingginya, bahkan pihak Sekutu pun yang notabene menjadi lawan mereka sama-sama jadi fans setia. Sudah bukan rahasia lagi bahwa ribuan prajurit Sekutu pulang ke rumah dari dua Perang Dunia dengan Luger menjadi salah satu bawaan mereka. Saat ini pun, transaksi yang melibatkan Luger terjadi tiap hari, dan dengan mudah bisa kita pantau di situs-situs lelang seperti Ebay dan Epier.
Spesifikasi :
Berat : 1,92 lbs. (871 gram)
Panjang : 8,75 inci (222 mm)
Panjang Laras : 98 mm – 203 mm (3,9 inci – 8,02 inci)
Cartridge : Parabellum 7.65x22mm dan Parabellum 9x19mm
Aksi : Pengunci tuas, sentakan (recoil) pendek
Jenis : Semi-otomatis
Kecepatan peluru : 325 m/s
Jarak efektif : ~40 m (9mm)
Sistem pengumpan : boks magasin berisi 8 peluru yang dapat dilepas
Teromol berisi 32 peluru yang dapat dilepas
Alat Pembidik : Alat pembidik baja
Tipe Penggunaan : pistol dinas
Asal : Kekaisaran Jerman
Pengguna : Jerman (1904-1945)
Swiss (1900-1945)
Penggunaan dalam perang : Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Saudara Cina
Desainer : Georg J. Luger
Produsen : Deutsche Waffen und Munitionsfabriken, Gudang Senjata Erfurt dan Spandau, Simson, Krieghoff, Mauser, Vickers, Waffenfabrick Bern
Tahun Produksi : 1900-1942
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SENJATA NAZI
Pistole Parabellum 1908 atau Parabellum-Pistole (Pistol Parabellum), yang lebih dikenal sebagai Luger, adalah pistol semi-otomatis yang mempunyai kemampuan hentakan kuat dan dapat dikunci, yang menjadi salah satu ikon pistol modern. Desainnya dipatenkan oleh Georg J. Luger tahun 1898 dan diproduksi oleh perusahaan pembuat senjata Jerman Deutsche Waffen und Munitionsfabriken (DWM) dari sejak tahun 1900. Jenisnya sendiri merupakan evolusi dari pistol C-93 buatan Hugo Borchardt tahun 1893.
Luger menjadi populer setelah digunakan oleh Jerman dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Meskipun pertamanya diperkenalkan dengan Parabellum 7,65x22mm, tapi versi pengembangan dari kartridgenyalah yang lebih dikenal, Parabellum 9x19mm (atau Luger 9mm).
Luger menggunakan sistem engkol bersendi untuk mengunci, yang berbeda dengan pistol semi-otomatis lainnya yang lebih memilih sistem geser. Setelah satu rentetan ditembakkan, maka laras dan komponen tuasnya (dua-duanya terkunci di tahap ini) membalik ke belakang karena sentakan. Setelah bergeser satu setengah inci (13mm) ke belakang, si tuas menghantam semacam bubungan yang dibuat menyatu dengan framenya, sehingga menyebabkan plat engselnya menggantung, melepaskan tuas laras dari kuncinya. Dalam tahap ini si laras berhenti berbalik (tekanannya pada frame), tapi komponen engselnya tetap bergerak (menekuk joint kopling), menarik keluar isi dari kotak peluru yang terpasang pada pistol. Seketika kunci dan tuasnya bergerak ke depan (dengan menggunakan tenaga per), yang menekan isi peluru dari magasinnya dan memasang pada biliknya. Serangkaian proses ini terjadi dalam hitungan detik!
Mekanismenya bekerja lebih baik bila menggunakan cartridge bertekanan tinggi, sedangkan yang tekanannya rendah malah dapat membuat pistol tak berfungsi karena tak membawa sentakan yang cukup kuat untuk membuat aksi pemasangan berjalan dengan lancar. Hasilnya biasanya adalah macetnya sang pistol tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam Perang Dunia Pertama, ketika dirasa betul bahwa senapan mesin sangat berguna dalam pertempuran parit, maka eksperimen-eksperimen dilakukan untuk merubah beberapa tipe pistol menjadi pistol mesin (Reihenfeuerspistolen, atau pistol yang menembak secara berkelanjutan, row-fire pistol). Salah satu di antaranya ya pistol Luger ini (biasa disebut secara resmi oleh Angkatan Bersenjata Jerman sebagai Pistole 08). Tapi tidak seperti jenis Mauser C96 yang ikut dikonversi dalam jumlah massal menjadi Reihenfeuerspistolen, maka Luger ini mempunyai kecepatan tembak yang tinggi dengan jenis full-automatic-nya.
Pistol Luger terkenal dengan mutunya yang sangat tinggi, sehingga mempunyai masa tugas yang panjang. William “Bill” Ruger mengagumi pegangan tangannya yang bersudut 55 derajat, dan menjiplaknya untuk pistol 22 LR yang dibuatnya.
P.08 merupakan senjata tambahan yang biasa kita lihat terpasang pada sarungnya yang berada di bagian samping perwira Jerman. Meskipun dipakai dalam dua Perang Dunia, tapi secara perlahan-lahan penggunaannya mulai digantikan dengan Walther P38, dimulai dari tahun 1938. pada tahun 1930 sendiri Mauser mengambil alih pembuatan P.08, sampai dengan tahun 1943.
Anehnya, Angkatan Darat Jerman bukanlah pihak Jerman pertama yang menggunakan pistol luar biasa ini, melainkan kompatriotnya di laut, Reichsmarine, yang mulai memakai jasa Luger dari tahun 1904 (sedangkan empat tahun sesudahnya). Pistol jenis Parabellum 9x19mm ini menggantikan Reichsrevolver yang digunakan sebelumnya. Lange Pistole 08 atau Artillery Luger mempunyai laras yang lebih panjang, dan kadangkala diperlengkapi dengan magasin yang berisi 32 peluru (Trommelmagazin 08).
Kacaunya lagi, bahkan Angkatan Laut Jerman pun bukan pihak pertama di dunia yang menggunakan pistol ini secara massal, melainkan Angkatan Darat Swiss! Mereka telah mengevaluasi kegunaan pistol Luger 7.65mm (.30 Luger di Amerika Utara) ini jauh-jauh hari, dan mulai menggunakannya di tahun 1900, dengan memakai nama Ordonnanzpistole 00 atau OP00.
Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang tertarik pula akan pistol baru yang revolusioner ini. Sebelumnya, dari sejak akhir 1800-an mereka telah mempelajari dengan intensif pistol Colt M1900, Steyr Mannlicher M1894 dan beberapa jenis pistol Mauser. Tahun 1900 Amerika membeli 1000 buah pistol Luger 7.65mm untuk keperluan latihan di lapangan. Di kemudian hari, pistol-pistol ini menjadi contoh untuk jenis baru 9mm yang lebih kuat. Pengalaman di lapangan dengan kaliber 38 di Filipina dan juga serangkaian tes balistik membuktikan bahwa bahkan diperlukan ukuran yang lebih besar lagi.
Pada tahun 1906 dan 1907, Angkatan Darat Amerika Serikat mengadakan percobaan untuk jenis semi-otomatis berkaliber besar. DWM menyediakan dua buah contoh 45 ACP sebagai bahannya. Setelah tes-tes awal, DWM, Savage, dan Colt diminta untuk menyediakan sampel lebih banyak sebagai bahan evaluasi. Tak dinyana, DWM kemudian mengundurkan diri dengan alasan yang masih menjadi bahan perdebatan, meskipun Angkatan Darat Amerika tetap tidak terpengaruh dan mengorder 200 buah pistol tambahan sebagai bahan eksperimennya.
Saat ini, meskipun dikatakan sebagai “barang antik” dan ketinggalan zaman, Luger tetap diburu oleh para kolektor karena alasan desainnya yang khas, akurasinya, dan hubungannya yang bersejarah dengan Nazi dan Kekaisaran Jerman. Produksi terbatas dari P.08 dimulai kembali oleh Mauser di tahun 1999 sebagai perayaan hari jadi pistol ini. Baru-baru ini, Krieghoff mengumumkan kelanjutan pembuatan model Parabellum 08 dengan produksi awal sebanyak 200 buah dan dihargai sebesar 15.950 dolar.
Wajar saja harganya bisa sebesar itu, karena di zaman perang tidak hanya pihak Jerman yang menghargai pistol ini begitu tingginya, bahkan pihak Sekutu pun yang notabene menjadi lawan mereka sama-sama jadi fans setia. Sudah bukan rahasia lagi bahwa ribuan prajurit Sekutu pulang ke rumah dari dua Perang Dunia dengan Luger menjadi salah satu bawaan mereka. Saat ini pun, transaksi yang melibatkan Luger terjadi tiap hari, dan dengan mudah bisa kita pantau di situs-situs lelang seperti Ebay dan Epier.
Spesifikasi :
Berat : 1,92 lbs. (871 gram)
Panjang : 8,75 inci (222 mm)
Panjang Laras : 98 mm – 203 mm (3,9 inci – 8,02 inci)
Cartridge : Parabellum 7.65x22mm dan Parabellum 9x19mm
Aksi : Pengunci tuas, sentakan (recoil) pendek
Jenis : Semi-otomatis
Kecepatan peluru : 325 m/s
Jarak efektif : ~40 m (9mm)
Sistem pengumpan : boks magasin berisi 8 peluru yang dapat dilepas
Teromol berisi 32 peluru yang dapat dilepas
Alat Pembidik : Alat pembidik baja
Tipe Penggunaan : pistol dinas
Asal : Kekaisaran Jerman
Pengguna : Jerman (1904-1945)
Swiss (1900-1945)
Penggunaan dalam perang : Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Saudara Cina
Desainer : Georg J. Luger
Produsen : Deutsche Waffen und Munitionsfabriken, Gudang Senjata Erfurt dan Spandau, Simson, Krieghoff, Mauser, Vickers, Waffenfabrick Bern
Tahun Produksi : 1900-1942
Luger menjadi populer setelah digunakan oleh Jerman dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Meskipun pertamanya diperkenalkan dengan Parabellum 7,65x22mm, tapi versi pengembangan dari kartridgenyalah yang lebih dikenal, Parabellum 9x19mm (atau Luger 9mm).
Luger menggunakan sistem engkol bersendi untuk mengunci, yang berbeda dengan pistol semi-otomatis lainnya yang lebih memilih sistem geser. Setelah satu rentetan ditembakkan, maka laras dan komponen tuasnya (dua-duanya terkunci di tahap ini) membalik ke belakang karena sentakan. Setelah bergeser satu setengah inci (13mm) ke belakang, si tuas menghantam semacam bubungan yang dibuat menyatu dengan framenya, sehingga menyebabkan plat engselnya menggantung, melepaskan tuas laras dari kuncinya. Dalam tahap ini si laras berhenti berbalik (tekanannya pada frame), tapi komponen engselnya tetap bergerak (menekuk joint kopling), menarik keluar isi dari kotak peluru yang terpasang pada pistol. Seketika kunci dan tuasnya bergerak ke depan (dengan menggunakan tenaga per), yang menekan isi peluru dari magasinnya dan memasang pada biliknya. Serangkaian proses ini terjadi dalam hitungan detik!
Mekanismenya bekerja lebih baik bila menggunakan cartridge bertekanan tinggi, sedangkan yang tekanannya rendah malah dapat membuat pistol tak berfungsi karena tak membawa sentakan yang cukup kuat untuk membuat aksi pemasangan berjalan dengan lancar. Hasilnya biasanya adalah macetnya sang pistol tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam Perang Dunia Pertama, ketika dirasa betul bahwa senapan mesin sangat berguna dalam pertempuran parit, maka eksperimen-eksperimen dilakukan untuk merubah beberapa tipe pistol menjadi pistol mesin (Reihenfeuerspistolen, atau pistol yang menembak secara berkelanjutan, row-fire pistol). Salah satu di antaranya ya pistol Luger ini (biasa disebut secara resmi oleh Angkatan Bersenjata Jerman sebagai Pistole 08). Tapi tidak seperti jenis Mauser C96 yang ikut dikonversi dalam jumlah massal menjadi Reihenfeuerspistolen, maka Luger ini mempunyai kecepatan tembak yang tinggi dengan jenis full-automatic-nya.
Pistol Luger terkenal dengan mutunya yang sangat tinggi, sehingga mempunyai masa tugas yang panjang. William “Bill” Ruger mengagumi pegangan tangannya yang bersudut 55 derajat, dan menjiplaknya untuk pistol 22 LR yang dibuatnya.
P.08 merupakan senjata tambahan yang biasa kita lihat terpasang pada sarungnya yang berada di bagian samping perwira Jerman. Meskipun dipakai dalam dua Perang Dunia, tapi secara perlahan-lahan penggunaannya mulai digantikan dengan Walther P38, dimulai dari tahun 1938. pada tahun 1930 sendiri Mauser mengambil alih pembuatan P.08, sampai dengan tahun 1943.
Anehnya, Angkatan Darat Jerman bukanlah pihak Jerman pertama yang menggunakan pistol luar biasa ini, melainkan kompatriotnya di laut, Reichsmarine, yang mulai memakai jasa Luger dari tahun 1904 (sedangkan empat tahun sesudahnya). Pistol jenis Parabellum 9x19mm ini menggantikan Reichsrevolver yang digunakan sebelumnya. Lange Pistole 08 atau Artillery Luger mempunyai laras yang lebih panjang, dan kadangkala diperlengkapi dengan magasin yang berisi 32 peluru (Trommelmagazin 08).
Kacaunya lagi, bahkan Angkatan Laut Jerman pun bukan pihak pertama di dunia yang menggunakan pistol ini secara massal, melainkan Angkatan Darat Swiss! Mereka telah mengevaluasi kegunaan pistol Luger 7.65mm (.30 Luger di Amerika Utara) ini jauh-jauh hari, dan mulai menggunakannya di tahun 1900, dengan memakai nama Ordonnanzpistole 00 atau OP00.
Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang tertarik pula akan pistol baru yang revolusioner ini. Sebelumnya, dari sejak akhir 1800-an mereka telah mempelajari dengan intensif pistol Colt M1900, Steyr Mannlicher M1894 dan beberapa jenis pistol Mauser. Tahun 1900 Amerika membeli 1000 buah pistol Luger 7.65mm untuk keperluan latihan di lapangan. Di kemudian hari, pistol-pistol ini menjadi contoh untuk jenis baru 9mm yang lebih kuat. Pengalaman di lapangan dengan kaliber 38 di Filipina dan juga serangkaian tes balistik membuktikan bahwa bahkan diperlukan ukuran yang lebih besar lagi.
Pada tahun 1906 dan 1907, Angkatan Darat Amerika Serikat mengadakan percobaan untuk jenis semi-otomatis berkaliber besar. DWM menyediakan dua buah contoh 45 ACP sebagai bahannya. Setelah tes-tes awal, DWM, Savage, dan Colt diminta untuk menyediakan sampel lebih banyak sebagai bahan evaluasi. Tak dinyana, DWM kemudian mengundurkan diri dengan alasan yang masih menjadi bahan perdebatan, meskipun Angkatan Darat Amerika tetap tidak terpengaruh dan mengorder 200 buah pistol tambahan sebagai bahan eksperimennya.
Saat ini, meskipun dikatakan sebagai “barang antik” dan ketinggalan zaman, Luger tetap diburu oleh para kolektor karena alasan desainnya yang khas, akurasinya, dan hubungannya yang bersejarah dengan Nazi dan Kekaisaran Jerman. Produksi terbatas dari P.08 dimulai kembali oleh Mauser di tahun 1999 sebagai perayaan hari jadi pistol ini. Baru-baru ini, Krieghoff mengumumkan kelanjutan pembuatan model Parabellum 08 dengan produksi awal sebanyak 200 buah dan dihargai sebesar 15.950 dolar.
Wajar saja harganya bisa sebesar itu, karena di zaman perang tidak hanya pihak Jerman yang menghargai pistol ini begitu tingginya, bahkan pihak Sekutu pun yang notabene menjadi lawan mereka sama-sama jadi fans setia. Sudah bukan rahasia lagi bahwa ribuan prajurit Sekutu pulang ke rumah dari dua Perang Dunia dengan Luger menjadi salah satu bawaan mereka. Saat ini pun, transaksi yang melibatkan Luger terjadi tiap hari, dan dengan mudah bisa kita pantau di situs-situs lelang seperti Ebay dan Epier.
Spesifikasi :
Berat : 1,92 lbs. (871 gram)
Panjang : 8,75 inci (222 mm)
Panjang Laras : 98 mm – 203 mm (3,9 inci – 8,02 inci)
Cartridge : Parabellum 7.65x22mm dan Parabellum 9x19mm
Aksi : Pengunci tuas, sentakan (recoil) pendek
Jenis : Semi-otomatis
Kecepatan peluru : 325 m/s
Jarak efektif : ~40 m (9mm)
Sistem pengumpan : boks magasin berisi 8 peluru yang dapat dilepas
Teromol berisi 32 peluru yang dapat dilepas
Alat Pembidik : Alat pembidik baja
Tipe Penggunaan : pistol dinas
Asal : Kekaisaran Jerman
Pengguna : Jerman (1904-1945)
Swiss (1900-1945)
Penggunaan dalam perang : Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Saudara Cina
Desainer : Georg J. Luger
Produsen : Deutsche Waffen und Munitionsfabriken, Gudang Senjata Erfurt dan Spandau, Simson, Krieghoff, Mauser, Vickers, Waffenfabrick Bern
Tahun Produksi : 1900-1942
Diposting oleh
BIG HISTORY OF THE WORLD
Label:
WORLD WAR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar